
Waaa, hawa tambah panas ketika menyusuri kampung dengan jalan ber-paving. Kampung dagang tepatnya, ada penjual makanan, es degan, makanan khas laut (di antaranya sesuatu mirip udang dan lalat), dan aneka oleh-oleh antik (kaos, gelang, dll.).
Sesampainya di dekat pantai, wow, ada kenampakan geografis langka yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara: gumuk pasir. Gumuk pasir terlihat seperti gundukan tinggi pasir yang besar. Ini terjadi bukan karena ada dorongan dari dalam pasir, tetapi pengaruh gaya kinetik angin. Di Parangtritis pembentukan gumuk pasir dipengaruhi oleh adanya morfologi pantai dan kekuatan angin yang kuat dan optimum.
Di dekat Parangtritis ada aliran sungai: Kali Opak, yang merupakan aliran yang sangat berhubungan dengan aktivitas Gunung Merapi. Seperti mitos, Parangtrirts dan Gunung Merapai berada pada masing-masing sayap Keraton Yogyakarta. Sehingga, jarak antara keraton dengan Merapi dan keraton dengan Parangtritis sama besar. Hmmm....
Ssst, di luar hiruk-pikuk, ada hal menarik di tempat peristirahatan milik penduduk. Ya, l*******i (???). Di sepanjang rumah khusus, desas-desusnya, suatu tempat persinggahan merangkap menjadi tempat.... Hmmm... belum pernah mngorek info langsung sih.... He he he....
Selain sebagai tempat wisata yang asyik, Parangtritis menyediakan fasilitas bagi para pengunjung, khususnya kamar mandi. Ck ck kc, ada banyak kamar mnadi tersedia bahkan mungkin setiap pengunjung yang datang pasti kebagian. Hebatnya, airnya kebanyakan tawar dan cukup segar.
Nah, tunggu apalagi. Untuk pantai unik dengan gumuk pasirnya!!! (dhanzsity)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar